Museum Monumen Pahlawan Pancasila

Monumen sekaligus museum Pahlawan Pancasila ini diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1991 oleh Gubernur D.I. Yogyakarta KGPAA Paku Alam VIII. Museum ini terletak di Kompleks Batalyon Infanteri Wirasada Pratista 403, Kentungan, Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman. Monumen Pahlawan Pancasila dibangun untuk mengenang peristiwa penculikan dan pembunuhan kejam oleh PKI yang menggugurkan sembilan Pahlawan Revolusi, dua diantaranya ialah Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono.

Di museum monumen ini juga terdapat lubang tempat dikuburnya dua pahlawan revolusi tersebut. Museum monumen yang buka dari Senin hingga Sabtu pukul 08.30-14.00 WIB ini menyajikan koleksi benda-benda bersejarah berupa koleksi bangunan dan koleksi realita maupun tiruan serta foto-foto sejarah yang terkait dengan peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Pembanguan Museum Monumen Pahlawan Pancasila ini juga dimaksudkan agar generasi penerus mengenal sejarah perjuangan pahlawan dalam menegakkan pancasila.

Sumber : http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/10/wisata-eksotis-kaya-sejarah-di-sleman.html

 

Di kompleks Monumen ini terdapat duplikat kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut jenazah pahlawan revolusi ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, persisnya di sebelah barat Monumen. Di sebelahnya terdapat duplikat kendaraan yang dipergunakan untuk menculik kedua pahlawan revolusi.

Di sisi timur Pendopo tempat ditemukannya jenazah pahlawan revolusi, terdapat bangunan yang memamerkan peninggalan dan temuan di lokasi. Diantaranya pakaian yang pernah dikenakan oleh Brigjen Katamso dan Kolonel (Inf) Sugiyono. Keduanya disimpan dalam lemari kaca yang bisa dilihat oleh pengunjung.

Manekin patung keduanya dengan ukuran setengah badan juga ditampilkan untuk menunjukkan gambaran kedua sosok kedua pahlawan. Di depan pendopo tempat penemuan jenazah juga terdapat patung utuh yang berdiri kokoh.

About admin 1106 Articles
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*